Jumat, 31 Desember 2010

PEDOMAN TATA CARA IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI ASET DRAINASE PERKOTAAN


1.     PENDAHULUAN

1.1.            Ruang Lingkup

Modul ini memuat pengertian dan bentuk konstruksi dan faktor yang perlu dipertimbangkan pada setiap aset drainase.

1.2.            Maksud dan Tujuan

1.2.1.  Maksud
Modul ini dimaksudkan sebagai paduan bagi perencana, pelaksana, serta masyarakat kota dalam mengidentifikasi dan menginventarisasi aset yang ada pada bidang drainase perkotaan.

1.2.2.  Tujuan

Memberi pengetahuan dan memperkenalkan aset drainase perkotaan, serta dapat melakukan inventarisasi aset drainase serta kinerjanya.


2.     PENGENALAN ASET

2.1.         Penjelasan, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dan Bentuk Konstruksi

2.1.1.  Saluran Terbuka

Saluran terbuka umumnya digunakan pada daerah yang:
-     Lahannya masih memungkinkan (luas).
-     Lalu lintas pejalan kakinya relatif jarang.
-     Beban di kiri dan kanan saluran relatif ringan.

a)    Bentuk Trapesium

Umumnya digunakan pada daerah yang masih mempunyai lahan cukup luas, dan harga lahan murah, umumnya digunakan untuk saluran yang relatif besar.

b)    Bentuk Segi Empat

Umumnya digunakan pada daerah yang lahannya tidak terlalu lebar, dan harga lahannya mahal. Umumnya digunakan untuk saluran yang relatif besar dan sedang.

c)     Bentuk Setengah Lingkaran

Umumnya digunakan pada saluran di lingkungan permukiman berupa saluran sekunder dan tersier.

d)    Bentuk Segi Tiga

Umumnya digunakan pada daerah permukiman sebagai saluran tersier. Keuntungannya dapat mengalirkan air pada debit yang kecil. Kerugiannya sulit dalam pemeliharaan.

2.1.2.  Saluran Tertutup

Saluran tertutup umumnya digunakan pada daerah yang:
-     Daerah yang lahannya terbatas (pasar, pertokoan)
-     Daerah yang lalu lintas pejalan kaki padat
-     Lahan yang dipakai untuk lapangan parkir

a)    Bentuk Lingkaran

Keuntungannya:
-    Mudah dalam menyiapkan cekungan
-    Mudah dalam menghitung ukuran yang dibutuhkan oleh debit air yang ada
Kerugiannya : harus menyiapkan perletakan yang sesuai

b)    Bentuk Persegi Empat

Keuntungannya:
-    Mudah dalam mengubah ukuran
-    Mudah menyiapkan cetakan
-    Mudah menghitung besar ukuran yang dibutuhkan oleh debit air yang tersedia

c)     Bentuk Tapal Kuda

Keuntungannya:
-    Ekonomis untuk ukuran saluran yang besar
Kerugiannya:
-    Sulit dalam pelaksanaan
-    Membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaan

d)    Bentuk Bulat Telur

Keuntungannya:
-    Sangat baik untuk debit aliran yang kecil
Kerugiannya:
-    Mahal
-    Sukar dalam penyetelan di lapangan

2.1.3.  Saluran Tanah

Saluran tanah umumnya digunakan pada daerah yang mempunyai tekstur tanah yang relatif keras dan topografi yang baik (tidak terlalu curam dan tidak terlalu datar) hal ini untuk menghindari terjadi erosi dan sedimentasi dan tumbuhnya tanaman air. Saluran tanah umumnya berpenampang trapesium, hal ini untuk menghindari longsornya talud.

Faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan saluran tanah adalah:
-     Air dapat mengalir secara gravitasi
-     Kecepatan air sesuai dengan yang diizinkan
-     Jenis material (bahan tanah) yang membentuk saluran relatif padat

a)    Saluran Tanah Asli

b)    Saluran Tanah yang Dipadatkan Secara Mekanis

2.1.4.  Saluran Pasangan Batu

Saluran pasangan batu umumnya digunakan pada daerah yang mempunyai tekstur tanah yang relatif lepas, dan mempunyai kemiringan yang curam.

Faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan saluran pasangan batu:
-     Kecepatan aliran yang diizinkan
-     Kemiringan saluran yang diizinkan
-     Kekuatan tanah pendukung badan saluran

a)    Pasangan batu pada dasar dan talud saluran

b)    Kombinasi antara pasangan batu untuk talud, dengan tanah yang dipadatkan secara mekanis untuk dasar saluran

c)     Kombinasi antara pasangan batu untuk talud, dengan tanah asli untuk dasar saluran


2.1.5.  Saluran Beton (yang Diberi Lapisan)



Saluran beton (yang dilapisi) umumnya digunakan pada daerah yang mempunyai topografi yang terlalu miring atau terlalu datar, serta mempunyai tekstur tanah yang relatif lepas. Lapisan saluran dimaksudkan untuk melindungi saluran dari erosi, serta untuk memudahkan pengaliran pada volume air yang kecil.

Faktor yang harus dipertimbangkan:
-     Kecepatan aliran yang diizinkan
-     Kemiringan saluran yang diizinkan
-     Kekuatan tanah pendukung badan saluran

a)    Pasangan beton bertulang pada dasar dan talud saluran

b)    Kombinasi pasangan beton bertulang untuk talud, dan tanah yang dipadatkan ada untuk dasar saluran

Besar tulangan melintang ataupun memanjang disesuaikan dengan besar beban (debit) yang dipikul oleh saluran.


2.1.6.  Saluran Dengan Perkuatan Kayu

Saluran dengan perkuatan kayu umumnya digunakan pada daerah yang mempunyai tekstur tanah yang sangat jelek (gambut) dan selalu terjadi pergeseran (tanah bergerak).

Faktor yang harus diperhatikan:
-     Daya tahan kayu terhadap air
-     Tersedianya bahan baku di lapangan

a)    Saluran dengan dinding tegak (talud tegak)

b)    Saluran dengan dinding miring

c)     Saluran dengan dinding miring memakai balok pengaku


2.1.7.  Gorong-gorong

Gorong-gorong merupakan suatu konstruksi yang dibangun akibat adanya persilangan antara jalan atau jalan kereta api dengan saluran. Bentuk gorong-gorong umumnya lingkaran (buis beton) atau persegi empat (beton bertulang).

Dalam merencanaka gorong-gorong kecepatan minimum yang diharapkan adalah 0,5 sampai 1 m/dtk pada outlet, hal ini dimaksudkan agar kecepatan air tersebut dapat membersihkan gorong-gorong dari sedimen. Kecepatan maksimum adalah disesuaikan dengan kecepatan aliran maksimum yang diizinkan. Apabila kecepatan air lebih besar dari yang diizinkan maka perlu diberi perlindungan tambahan berupa rip rap di outlet gorong-gorong.

2.1.8.  Bangunan Pintu Air

Bangunan pintu air adalah suatu konstruksi yang dibangun untuk mengatur keluar atau masuknya aliran dari saluran atau polder ke badan air. Pintu air biasanya dibangun pada daerah pasang surut, untuk mengatur aliran dalam saluran.

a)    Pintu air bentuk putaran

b)    Pintu air bentuk klep (otomatis)


2.1.9.  Pompa dan Rumah Pompa

Pompa adalah suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.

Pompa biasanya dibutuhkan pada:
-     Daerah pasang surut, atau daerah muara sungai
-     Elevasi saluran lebih rendah dari badan penerima air (daerah cekungan)

2.1.10.                     Kolam Tandon

Kolam tandon adalah kolam penampung air sementara. Dalam hal tertentu kolam tandon dapat berfungsi sebagai:
-     Kolam yang menampung air untuk memberi kesempatan air meresap ke dalam tanah
-     Sebagai penampung air sementara agar tidak banjir
-     Sebagai kolam pengumpul untuk menaikkan tinggi muka air minimum yang dibutuhkan pompa

2.1.11.                     Bangunan Terjunan

Bangunan terjunan digunakan untuk mengurangi kecepatan aliran agar tidak merusak saluran atau bangunan lain, disamping itu bangunan ini juga berfungsi untuk menurunkan muka air. Bangunan terjunan juga diperlukan jika kemiringan saluran terlalu curam sehingga mengakibatkan kecepatan aliran yang tinggi.

Bangunan terjunan terdiri atas:
-     Bangunan terjunan tegak
-     Bangunan terjunan miring

a)    Bangunan terjunan tegak

b)    Bangunan terjunan miring

2.1.12.                     Bangunan Penyaring Sampah

Bangunan penyaring sampah merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk menyingkirkan sampah dari aliran, biasanya konstruksinya diletakkan di muka inlet gorong-gorong.

2.1.13.                     Bangunan Lubang Pemeriksaan

Bangunan lubang pemeriksaan merupakan suatu konstruksi yang dibangun pada suatu saluran tertutup, berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang terbawa air dalam saluran tersebut.

2.1.14.                     Bangunan Penangkap Pasir

Bangunan penangkap pasir merupakan suatu bangunan pada sistem saluran yang berfungsi untuk mengendapkan partikel pasir yang berada dalam air. Sistem ini dipakai pada daerah yang alirannya banyak mengandung endapan.

2.1.15.                     Peresapan Air

Peresapan air merupakan suatu upaya untuk melestarikan air tanah agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang merugikan antara lain, intrusi air laut ke darat, penurunan permukaan tanah, dan menurunnya permukaan air tanah.
Peresapan air dapat berupa:
-     Reboisasi
-     Terasering
-     Mengurangi penutupan permukaan tanah di pekarangan
-     Membuat sumur resapan pada lahan pekarangan
-     Membuat kolam penampungan sementara (pada lahan terbuka, atap bangunan, dan tangki di bawah bangunan)

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar